Kamis, 18 Juni 2009

Pelatihan Tekhnis Spesipik Lokalita

PELATIHAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG

Pelatihan teknis spesifik lokalita bagi penyuluh pertanian angkatan III dilaksanakan tanggal 14 – 17 Juni 2009 di Hotel Mutiara Khadijah Sudiang Makassar, diikuti sebanyak 25 peserta.

Panitia penyelenggara diketuai oleh H. Bonto Burhan SH.MH, dengan jumlah fasilitator yang terlibat sebanyak 18 orang (3 diantaranya adalah perempuan), yang berasal dari BALITSEREAL, BPTP Sulsel, BPSB Maros, Kadis Pertanian Maros, Kepala Bidang pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, Penyuluh Pertanian, P2K, P3TIP, PIU P3TIP Kab. Maros.

Jenis materi meliputi kelompok dasar antara lain kebijaksanaan penyuluhan pertanian, pengembangan tanaman jagung dan program P3TIP sedang kelompok inti yang terdiri dari teknologi budidaya jagung, hama dan penyakit jagung, dan agribisnis tanaman jagung ditambah dengan sistim pengelolaan FMA desa, praktek lapang dan repleksi hasil praktek, untuk kelompok penunjang terdiri dari pengintegrasian gender dan lain-lain.

PROSES PELAKSANAAN
Pelatihan tersebut dibuka oleh Bapak Ir. M. Alfian Amri, M.Sc (P2K FEATI Maros), sedang praktek lapang dilaksanakan tanggal 22 dan 23 Juni 2009, dilanjutkan dengan penyusunan laporan, presentase/repleksi hasil praktek sampai tanggal 25 Juni 2009.

Pelatihan ditutup oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros (Ir. H. Ansarullah, MM) pada tanggal 27 Juni 2009 jam 11.30 wita.
Pelaksanaan praktek lapang untuk peserta pelatihan Teknis teknologi budidaya jagung dilaksanakan di Balitsereal dan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Maros.

Materi kunjungan di BALITSEREAL meliputi :

- Laboratorium lapangan dengan melihat pertanaman jagung
- Pengolahan hasil jagung dengan melihat alat tanam, alat pengolahan hasil (pemipil)
- Pengeringan Dan lain-lain.

Pada Balai Proteksi Tanaman Pangan meliputi :
- Laboratorium lapangan dengan melihat contoh tanaman yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pestisida nabati seperti Nurba, Serai, dan lengkuas.
- Pembuatan pupuk cair dengan bahan baku buah-buahan seperti nenas, nangka, mangga dll dipandu oleh Andi Rugaya.
- Laboratorium Fungsional, peserta melihat bagaimana mengawetkan sample tanaman yang terserang hama dan penyakit dipandu oleh Sirajuddin .
- Laboratorium Agensi dipandu oleh Imam Hidayat dengan melihat cara pembuatan Tricoderma yang dapat mengendalikan hama ulat grayak, walang sangit, wereng coklat dan kresek.
Peserta dibagi kedalam 5 kelompok kerja dengan anggota masing-masing 5 orang yang bekerja sama baik didalam kelas maupun dilokasi praktek sampai penyusunan laporan dan repleksi hasil praktek.
Sebelum acara penutupan masing – masing peserta membuat RTL dan evaluasi pelaksanaan pelatihan.

Output yang diharapkan dari pelatihan tekhnis spesifik lokalita ini adalah terlatihnya penyuluh pertanian sebanyak 75 orang ( 25 x 3 Angkatan ) sebagai calon fasilitator yang memiliki kemampuan / pemahaman tentang tekhsis spesifik lokalita pada budidaya padi, penggemukan sapi dan budidaya jagung, dan mampu menerapkan teknis budidaya untuk mefasilitasi dalam pelaksanaan kegiatan FMA, mampu menggunakan alat bantu dan mampu memfasilitasi proses pembelajaran secara partisipatif, dan mampu mendampingi petani dalam mengelola usaha taninya.

Tidak ada komentar: