Untuk mendukung penguatan sistem penyuluhan yang berorientasi kepada kebutuhan petani, maka salah satu komponen dari program pemberdayaan petani melalui informasi dan teknologi pertanian (FEATI) adalah perbaikan kajian dan desseminasi teknologi oleh lembaga penyedia teknologi pertanian.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulsel sebagai salah satu unit pengelola program FEATI dalam hal kajian dan desseminasi teknologi saat ini sementara mengembangkan konsep riset participatory (Riset partisipatif) yang diistilahkan Farming System Analisis (FSA).
Terkait hal tersebut, Bertempat di Aula Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros pada tanggal 28 hingga 29 Oktober 2009 berlangsung Lokakarya FSA yang dilaksanakan oleh BPTP Sulsel sebagai panitia dan narasumber, bekerjasama dengan FEATI Maros. Kegiatan ini diikuti oleh utusan 2 utusan dari setiap BPP dari 14 BPP se Kabupaten Maros.
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan konsep FSA kepada penyuluh, yang dapat menjadi instrumen bagi penyuluh dalam megidentifikasi dan menganalisis permasalahan dan kebutuhan spesipik lokalitas teknologi petani yang kemudian dapat dijadikan programa penyuluhan kecamatan dan rekomendasi kebutuhan teknologi petani untuk lembaga penyedia teknologi. dengan mengembangkan prinsip partisipatif dan triangulasi diharapkan analisis data dan informasi yang di hasilkan betul-betul bisa menjawab kebutuhan dan permasalahan teknologi petani.
Peserta lokakarya mengharapkan dengan lokakarya ini kiranya program FSA bisa bersinergi dengan pelaksanaan metodologi FMA (Sistem penyuluhan yang dikelola oleh petani) saat ini dengan menjadikan hasil kajian agribisnis pedesaan yang telah dilakukan oleh petani sebagai salah satu referensi FSA. Kegiatan Lokakarya diakhiri dengan praktek lapang dan penyusunan RTL (Rencana Tindak Lanjut) pada tanggal 29 Oktober 2009 di Kecamatan Bantimurung Maros.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar