Higusa Nakatani, Junior Expert dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) mengemban tugas di Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kab. Maros, dalam rangka kerjasama teknik pertanian organik dengan fokus di budidaya sayuran, bersama petani dan penyuluh kabupaten Maros. Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu bulan Agustus 2008 s/d Juni 2010.
Dalam jangka waktu tersebut, Junior Expert (JE) bersama penyuluh pertanian kabupaten mengumpulkan data dan meninjau lokasi dan situasi petani di lapangan. Berdasarkan peninjauan tersebut, ada 3 (tiga) kecamatan ; Camba, Tanralili dan Maros Baru yang mempunyai potensi untuk membudidayakan sayuran organik. Tetapi diantara ketiga kecamatan tersebut, Camba mempunyai potensi dan prospek komoditi sayuran yang dapat diandalkan jika dibandingkan dengan kedua kecamatan tersebut dan didukung pula oleh adanya Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) ASAMAYAMA yang dikelola oleh petani yang diketuai oleh Baidarus seorang alumni magang Jepang.
Dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari para penyuluh pertanian kabupaten dan Kepala Badan akhirnya ditetapkan Kec. Camba Desa Pattiro Deceng sebagai daerah pengembangan pertanian organik yang akan dikembangkan oleh JE. Sejalan dengan itu Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP/FEATI) Kab. Maros melalui Posluhtan Unit - FMA yang berada di desa – desa Kec. Camba menyelenggarakan Pelatihan Pertanian Organik dimana JE juga berperan serta sebagai pemateri didamping pemateri lainnya. Dalam pelatihan tersebut, JE melaksanakan demonstrasi dan aplikasi dilapangan atau dilahan peserta pelatihan.
Untuk mempermudah mengenalkan pertanian organik sebagai langkah awal, JE membuat kebun percontohan pertanian organik yang dimulai dengan pembuatan pupuk bokashi dan kompos hingga penanaman sayuran. JE berkunjung ke rumah – rumah petani mensosialisasikan pertanian organik menfaat dan keuntungannya bertani dengan cara tersebut. Disamping itu juga JE mengadakan kegiatan rutin untuk belajar tentang pertanian organik dengan teori maupun praktek serta diskusi berbagai permasalahan pertanian di lapangan. Seiring dengan berjalannya waktu, peningkatan pengetahuan petani juga semakin meningkat hal ini ditandai dengan ketertarikan petani untuk bertani secara organik di lahan masing – masing dan hal ini juga mempengaruhi waktu berkunjung petani ke lahan percontohan semakin berkurang. Melihat kondisi tersebut, JE mengambil langkah untuk mengunjungi petani di lahan usahanya. Lambat laun pertanian organik semakin berkembang di Kec. Camba dengan difasilitasi oleh petani yang telah belajar pada JE ke petani lainnya yang berminat terhadap pertanian organik (dari petani oleh petani dan untuk petani).
Hasil memasyarakatkan budidaya pertanian organik di Kec. Camba, produksi pertanian organik melimpah, pemasaran hasil tidak ada. JE bersama penyuluh petanian kab. maros yang difasilitasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prop. Sul – Sel mencoba survey pasar ketiga supermaket terbesar di Makassar yaitu Carrefour, Hypermart dan Hero dengan membawa sampel hasil budidaya sayuran organik yang dijamin tanpa pestisida.
Dari hasil survey pasar diketahui bahwa animo permintaan ketiga supermaket tersebut sangat baik terbukti dengan adanya keinginan mereka untuk bermitra atau membeli hasil pertanian organik dari Kec. Camba, dengan syarat pasokan harus kontinyu (terus menerus) dan hal ini yang belum dapat dipenuhi petani. Melihat kondisi tersebut JE besert penyuluh pertanian akhirnya mengambil jalan tengah untuk memasarkan produk pertanian organik secara lokalan dengan memenuhi permintaaan rumah – rumah makan di Kec. Camba, Kab. Maros dan sekitarnya.
Dampak dari kegiatan ini adalah semakin banyak masyarakat tani di kecamatan camba dan sekitarnya berusaha tani dengan pertanian organik. Dan beberapa petani telah berinisiatif untuk membentuk organisasi kelompok tani misalnya Kelompok Organik Mappideceng di Desa Timpuseng Kec. Camba.
Mudah – mudahan ke depan produksi dan pasaran sayuran organik di kec. Camba dapat lebih kuat, mencapai kebutuhan konsumen dan memperbaiki pendapatan petani organik dan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.
Ir. Muh. Alfian Amri, M.Si selaku P2K P3TIP/FEATI Kab. Maros sangat mengapresiasikan kegiatan Junior Expert di Kab. Maros dan mengharapkan bahwa pembelajaran pertanian organik tidak saja terfokus pada daerah kec. Camba tetapi dapat menyebar ke kecamatan lainnya di Kab. Maros utamanya Posluhtan sebagai Unit Pengelola FMA desa.